|
Post by kacong on Jun 29, 2016 21:31:19 GMT 7
Ejaan yang digunakan pada bahasa Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan. Namun hanya ejaan Van Ophuysen, Ejaan Republik dan Ejaan yang Disempurnakan (EYD) yang pernah digunakan. Selain itu ada Ejaan Bahasa Indonesia lain yang tidak digunakan. Ejaan Bahasa Indonesia Yang Tidak Digunakan adalah: Ejaan Pembaharuan (1957)
Ejaan pembaharuan direncanakan untuk memperbaharui Ejaan Republik. Penyusunan itu dilakukan oleh Panitia Pembaharuan Ejaan Bahasa Indonesia pada tahun 1957 oleh Profesor Prijono dan E. Katoppo. Namun, hasil kerja panitia itu tidak pernah diumumkan secara resmi sehingga ejaan itu pun belum pernah diberlakukan. Ejaan Melindo -Melayu Indonesia (1959)
Ejaan Melindo sebagai hasil usaha penyatuan sistem ejaan dengan huruf Latin di Indonesia dan Persekutuan Tanah Melayu pada tahun 1959. Akan tetapi karena terjadi masalah politik antara Indonesia dan Malaysia selama bertahun-tahun akhirnya peresmian ejaan ini tidak dilaksanakan. Ejaan Baru atau Ejaan LBK (1967)Pada tahun 1967 Lembaga Bahasa dan Kesusastraan, (sekarang bernama Pusat Bahasa) mengeluarkan Ejaan Baru (Ejaan LBK) sebagai pengembangan ejaan Melindo yang tidak ada kepastian. Pada ejaan ini sudah banyak perubahan ejaan yang disempurnakan, hampir tidak ada perbedaan antara ejaan Baru dengan EYD, kecuali pada rincian kaidah-kaidahnya. sumber: Perkembangan Ejaan Bahasa Indonesia
|
|
aneba
New Member
Posts: 20
|
Post by aneba on Sept 9, 2016 11:27:29 GMT 7
Revisi Ejaan ga ada lagi tahun 2000-an ya ? hehe
|
|