Balita Batuk Saat Berwisata, Mungkin Imun Tubuh Rendah
Mar 3, 2019 23:05:46 GMT 7
Post by Jalan Terus on Mar 3, 2019 23:05:46 GMT 7
Berwisata bersama keluarga sangat mengasyikkan, apalagi ada si kecil. Tapi siapa sangka, ternyata si kecil gampang batuk. Bisa jadi karena sistem imun atau kekebalan tubuhnya rendah sehingga rentan terhadap kuman sumber penyakit. Apa sih penyebab batuk dan hubungan dengan imun tubuh balita? Dan apa itu stimuno untuk balita?
Batuk merupakan golongan Pertusis yang merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Bordetella Perussis. Kuman ini mengeluarkan toksin yang menyebabkan ambang rangsang batuk menjadi rendah sehingga bila terjadi sedikit saja rangsangan akan terjadi batuk yang hebat dan
lama, batuk terjadi beruntun dan pada akhir batuk menarik napas panjang terdengar suara “hup” (whoop) yang khas, biasanya disertai muntah.
Batuk bisa mencapai 1-3 bulan, oleh karena itu pertusis disebut juga “batuk seratus hari”. Penularan penyakit ini dapat melalui droplet penderita. Pada stadium permulaan yang disebut stadium kataralis yang berlangsung 1-2 minggu, gejala belum jelas.
Penderita menunjukkan gejala demam, pilek, batuk yang makin lama makin keras. Pada stadium selanjutnya disebut stadium paroksismal, baru timbul gejala khas berupa batuk lama atau hebat, didahului dengan menarik napas panjang disertai bunyi “whoops”. Stadium paroksismal ini berlangsung 4-8 minggu.
Pada bayi batuk tidak khas,“whoops” tidak ada tetapi sering disertai penghentian napas sehingga bayi menjadi biru. Akibat batuk yang berat dapat terjadi perdarahan selaput lendir mata (conjunctiva) atau pembengkakan disekitar mata (oedema periorbital). Pada pemeriksaan laboratorium asupan lendir tenggorokan dapat ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis).
Batuk rejan adalah penyakit yang menyerang saluran udara dan pernapasan dan sangat mudah menular. Penyakit ini menyebabkan serangan batuk parah yang berkepanjangan. Diantara serangan batuk ini, anak akan megap-megap untuk bernapas. Serangan batuk seringkali diikuti oleh muntah-muntah dan serangan batuk dapat berlangsung sampai berbulan-bulan. Dampak batuk rejan paling berat bagi bayi berusia 12 bulan ke bawah dan seringkali memerlukan rawat inap dirumah sakit. Batuk rejan dapat mengakibatkan komplikasi seperti pendarahan, kejang-kejang, radang paru-paru, koma, pembengkakan otak, kerusakan otak permanen, dan kerusakan paru-paru jangka panjang.
Sekitar satu diantara 200 anak di bawah usia enam bulan yang terkena batuk rejan akan meninggal. Batuk rejan dapat ditularkan melalui batuk
dan bersin orang yang berkena penyakit ini.
Oleh sebab itu, jangan biarkan balita mengalami batuk. Selalu beri Stimuno untuk balita sebagai penguat imun tubuh. Jangan biarkan si kecil rewel karena sakit saat melakukan wisata.
Stimuno untuk balita adalah salah satu produk Dexa Medika yang dapat membantu sistem imun tubuh anak agar dapat lebih aktif bekerja serta merangsang produksi antibodi lebih banyak sehingga kekebalan tubuh akan menjadi lebih kuat.
Batuk merupakan golongan Pertusis yang merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh kuman Bordetella Perussis. Kuman ini mengeluarkan toksin yang menyebabkan ambang rangsang batuk menjadi rendah sehingga bila terjadi sedikit saja rangsangan akan terjadi batuk yang hebat dan
lama, batuk terjadi beruntun dan pada akhir batuk menarik napas panjang terdengar suara “hup” (whoop) yang khas, biasanya disertai muntah.
Batuk bisa mencapai 1-3 bulan, oleh karena itu pertusis disebut juga “batuk seratus hari”. Penularan penyakit ini dapat melalui droplet penderita. Pada stadium permulaan yang disebut stadium kataralis yang berlangsung 1-2 minggu, gejala belum jelas.
Penderita menunjukkan gejala demam, pilek, batuk yang makin lama makin keras. Pada stadium selanjutnya disebut stadium paroksismal, baru timbul gejala khas berupa batuk lama atau hebat, didahului dengan menarik napas panjang disertai bunyi “whoops”. Stadium paroksismal ini berlangsung 4-8 minggu.
Pada bayi batuk tidak khas,“whoops” tidak ada tetapi sering disertai penghentian napas sehingga bayi menjadi biru. Akibat batuk yang berat dapat terjadi perdarahan selaput lendir mata (conjunctiva) atau pembengkakan disekitar mata (oedema periorbital). Pada pemeriksaan laboratorium asupan lendir tenggorokan dapat ditemukan kuman pertusis (Bordetella pertussis).
Batuk rejan adalah penyakit yang menyerang saluran udara dan pernapasan dan sangat mudah menular. Penyakit ini menyebabkan serangan batuk parah yang berkepanjangan. Diantara serangan batuk ini, anak akan megap-megap untuk bernapas. Serangan batuk seringkali diikuti oleh muntah-muntah dan serangan batuk dapat berlangsung sampai berbulan-bulan. Dampak batuk rejan paling berat bagi bayi berusia 12 bulan ke bawah dan seringkali memerlukan rawat inap dirumah sakit. Batuk rejan dapat mengakibatkan komplikasi seperti pendarahan, kejang-kejang, radang paru-paru, koma, pembengkakan otak, kerusakan otak permanen, dan kerusakan paru-paru jangka panjang.
Sekitar satu diantara 200 anak di bawah usia enam bulan yang terkena batuk rejan akan meninggal. Batuk rejan dapat ditularkan melalui batuk
dan bersin orang yang berkena penyakit ini.
Oleh sebab itu, jangan biarkan balita mengalami batuk. Selalu beri Stimuno untuk balita sebagai penguat imun tubuh. Jangan biarkan si kecil rewel karena sakit saat melakukan wisata.
Stimuno untuk balita adalah salah satu produk Dexa Medika yang dapat membantu sistem imun tubuh anak agar dapat lebih aktif bekerja serta merangsang produksi antibodi lebih banyak sehingga kekebalan tubuh akan menjadi lebih kuat.